Sabtu, 27 Februari 2016

Aku dan TUHAN

Aku dan TUHAN

Aku: Tuhan, bolehkah aku bertanya sesuatu?

Tuhan: Tentu.

Aku: Tapi janji, Engkau tidak marah.

Tuhan: Ya, janji.

Aku: Kenapa kau mengizinkan banyak 'hal' terjadi padaku di hari ini?

Tuhan: Maksudnya?

Aku: Aku bangun terlambat.

Tuhan: Ya.

Aku: Mobilku membutuhkan waktu yang lama untuk menyala.

Tuhan: Oke.

Aku: Roti burger yang ku pesan dibuat tidak seperti pesanan ku, sehingga aku malas memakannya.

Tuhan: Hmm.

Aku: Dijalan pulang, hp ku tiba-tiba mati saat aku berbicara mengenai bisnis besar.

Tuhan: Benar.

Aku: Dan pada akhir, saat aku sampai rumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dengan mesin pijat refleksi yang baru aku beli. Tapi itu tidak nyala! Tidak ada yang berjalan benar pada hari ini.

Tuhan: Biar Aku perjelas, ada malaikat kematian pagi tadi, dan Aku mengirimkan malaikat Ku untuk berperang melawannya supaya tidak ada yang hal buruk terjadi pada mu. Aku membiarkan mu tidur disaat itu.

Aku: Oh, tapi,

Tuhan: Aku tidak membiarkan mobil mu menyala tepat waktu karena ada pengemudi yang mabuk lewat depan jalan dan akan menabrak mu.

Aku: (merunduk)

Tuhan: Salah satu pembuat burger mu hari ini sedang sakit, Aku tidak ingin kamu tertular makanya Aku membuatnya salah bekerja.

Aku: (malu)

Tuhan: Hp mu Aku buat mati karena mereka sebenarnya penipu, Aku tidak mungkin membiarkan kamu tertipu. Dan lagipula akan mengacaukan kosentrasi mu dalam mengemudi bila ada yang menghubungi mu kalau hp mu menyala.

Aku: (mata berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan

Tuhan: Oh soal mesin pijat refleksi, Aku tau kamu belum sempat membeli listrik, bila mesin itu dinyalakan maka itu mengambil banyak listrik mu, Aku yakin kamu tidak ingin berada dalam kegelapan.

Aku: (menangis) Maafkan aku Tuhan.

Tuhan: Tidak apa, tidak perlu meminta maaf. Belajarlah untuk percaya Aku. Rencana Ku pada mu lebih baik dari rencana mu sendiri.

Aku: Aku akan percaya padamu. Dan biarkan Aku untuk berterima kasih atas semuanya.

Tuhan: Sama-sama... Aku akan selalu bersamamu, menjagamu☺

Sabtu, 20 Februari 2016

PASANGAN SEDERHANA

Bismillah.. "AKU HANYA INGIN PASANGAN YANG SEDERHANA"

Aku hanyalah wanita biasa.
Aku bukanlah wanita berparas cantik jelita.
Aku juga bukanlah wanita yang punya segalanya.

Aku hanyalah seorang wanita yang ingin pasangan sederhana.
Aku tidak ingin menilai setampan apa rupanya.
Aku tidak ingin menilai sebanyak apa hartanya.
Aku tidak ingin menilai setinggi apa kedudukannya.

Pasangan yang berlandaskan ketakwaan-NYA.
Pasangan yang mengharapkan Surga-NYA.
Pasangan yang akan membawa keberkahan dan keridhaan-Nya.
Aku berharap kelak di sebuah perbatasan waktu.
Aku dipertemukan dengan pasangan pilihan-Nya.

Seseorang yang hatinya terpaut kepada-Nya.
Seseorang yang mengikuti sunnah Rasul-Nya.
Seseorang yang berpedoman pada Kitab-Nya.
Seseorang yang akan ikhlas menerima segala kekuranganku.

Yang akan mampu membimbing hidupku.
Yang akan mampu mengisi dan melengkapi hari-hariku.
Yang akan menahkodai bahtera rumah tanggaku.
Yang mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku.

Aku ingin menyayanginya secara sederhana.
Aku harap dia juga menyayangiku secara sederhana.
Sesederhana aku dalam mencintainya.
Biarlah saat ini aku menyemai cinta bersama-Nya.
Menyemai kerinduan akan wajah-Nya.
Sebelum aku dipertemukan dengannya.

Aku bermimpi untuk membangun Istana Indah.
Walaupun istana itu hanyalah pondok kecil yang terbuat dari bambu.
Berpagarkan ketulusan cinta dan kasih sayang.
Akan kujadikan pondokku sebagai Surga bagi Suami dan anakku.

Hanya satu keinginanku.

Yaitu ingin menjadi seorang Isteri shalihah...