Ada pelangi setelah hujan.
Ada senyum setelah tetesan air mata.
Ada kebahagiaan dan kemudahan setelah kesulitan.
Aku percaya akan hal itu. Tapi kapan Tuhan?
Dalam fikiranku, aku berharap akan ada pelangi setelah hujan. Iya, aku ibaratkan pelangi adalah kebahagiaan dan hujan adalah air mata. Air mata yang selalu menetes di pipi ku. Aku yakin, pasti akan ada kebahagiaan setelah kesedihan. Dan aku sangat berharap kebahagiaan itu.
Tidak ada salahnya jika aku berharap akan ada pelangi setelah hujan kan?? karena manusia butuh harapan disetiap masalah yang dihadapi nya. Walaupun tidak selamanya ada pelangi setelah hujan, tapi aku mempunyai harapan. Harapan yang membawa ku dalam kebahagiaan.
Aku pun bingung, entah apa yang membuat air mata ini terus jatuh di pipi ku.
Dan kini aku tersadar, air mata itu jatuh lagi di pipi ku. Aku mencoba mengusap air mata ini agar tak ada air mata yang jatuh lagi. Namun berkali-kali aku mengusapnya,
tetap saja air mata itu berulang-ulang jatuh, tak bisa dihentikan lagi.
Aku masih terdiam, bingung dalam keadaan ini. Aku ingin menuangkan semua curahan hati ini, yang ada di benakku. Namun aku memilih untuk menyimpan nya dalam hati. Aku membiarkan tetesan ini tetap terjatuh.
Ya Allah, kapan air mata ini berhenti netes? Cuma waktu di kelas doang gak netesnya. Peluk aku Tuhan, aku lelah mengahadapi semua ini.
Kenapa harus nangis?
Emang tangisan kamu bakal merubah apa yang kamu tangisin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar